Senin, 09 September 2013

BUDAYA SALAM



 

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته



Pembaca yang dirahmati Allah, ada sebuah kisah menarik yang perlu kita ambil pelajaran darinya, kisah ini dimulai dari dua orang sahabat Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, mereka berdua bertemu dan saling bertegur sapa satu sama lainnya serta saling memberi salam, ketika mereka tengah berbincang-bincang, di tengah jalan ada sebongkah batu yang mana batu itu memisahkan arah jalan mereka, yang satu ke arah kanan batu itu dan yang satu ke arah kiri batu tersebut, ketika mereka bertemu kembali maka mereka saling melemparkan salam kembali, subhanallah sungguh budaya yang sangat indah sekali, hanya dipisahkan sebongkah batu, kedua sahabat yang mulia ini memberikan salam kembali dan melanjutkan perbincangan mereka. Tentu sangat berbeda dengan kondisi kaum muslimin pada zaman sekarang ini dimana jika kita bertemu dengan saudara kita, teman kita, seolah kita ini bukan seorang muslim, bukan kalimat salam yang keluar tapi ucapan-ucapan produk orang kafir seperti selamat pagi, hallo, dsb. Bahkan yang lebih menyedihkan lagi kalimat salam seperti ini menjadi bahan ejekan. Pernah saya menjumpai ada sekelompok pemuda sedang duduk di pinggir jalan, lalu lewat seorang wanita berkerudung lebar di depan kerumunan pemuda itu, kemudian pemuda itu menggoda wanita tersebut dengan siulan dan dengan mengatakan “Assalamu alaikum “ sambil tertawa-tawa dengan maksud mengejek si wanita tersebut. Kejadian ini memotifasi saya untuk menyampaikan betapa pentingnya ucapan salam di antara kita. Maka dari itu disini saya mengajak kepada para pembaca sekalian untuk melestarikan budaya salam yang mulia ini. Kisah sahabat di atas sejalan dengan sabda Nabi : 

"Apabila seorang diantara engkau semua bertemu saudaranya -yakni sesama Muslim-, maka hendaklah mengucapkan salam padanya. Jikalau antara keduanya itu terhalang oleh sebuah pohon, dinding atau batu kemudian bertemu lagi dengan saudaranya itu, maka hendaklah bersalam lagi." (HSR, Abu Dawud dari abu hurairoh )

pembaca yang dirahmati Allah, ucapan salam termasuk dari salah satu syiar Islam yang paling nampak, Allah menjadikannya sebagai ucapan selamat di antara kaum muslimin dan Allah menjadikannya sebagai salah satu dari hak-hak seorang muslim dari saudaranya. Rasul-Nya -alaihishshalatu wassalam- juga telah memerintahkan untuk menyebarkan syiar ini dan beliau mengabarkan bahwa menyebarkan salam termasuk dari sebab-sebab tersebarnya rasa cinta dan kasih sayang di tengah-tengah kaum muslimin, yang mana tersebarnya cinta dan kasih sayang di antara mereka merupakan salah satu sebab untuk masuk ke dalam surga.
Allah ta’ala berfirman dalam surat An-Nur ayat 61

“apabila kalian memasuki rumah-rumah kalian, maka berilah salam kepada dirimu sendiri ( serta kepada penghuninya )sebagai penghormatan, Salam yang ditetapkan dari sisi Allah yang mengandung berkah.”
 
Dan telah termaktub dalam sebuah hadits Dari Abdullah bin Amr -radhiallahu anhu- dia berkata: Ada seseorang yang bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, “ ya Rasulullah, Islam apakah yang paling baik?” Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab:  Kamu memberi makan,dan  mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan yang tidak kamu kenal”. Hadits ini shahih diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim

Dan dalam hadits yang lain Rasulullah bersabda: 

 “as-Salam adalah satu dari Asma-Asma Allah, maka syiarkanlah salam di antara sesama kamu”. Hadits ini hasan diriwayatkan oleh Thabraniy dalam kitab al-Mu’jam al-Ausath, dan oleh al-Baihaqiy dalam kitab Syu’abul Iman dari jalan sahabat Abdullah ibn Mas’ud secara marfu’.

Adapun keutamaan-keutamaan salam sangatlah banyak jika dibahas semuanya  tidak akan cukup, disini saya akan memberikan beberapa keutamaan saja.

Yang pertama: Ucapan salam merupakan ciri khas seorang muslim, jika kita pergi ke Negara-negara yang notabene penduduknya non muslim, tentu kita akan mengetahui mana muslim dan mana yang non muslim dari ucapan salam tersebut. Karena orang-orang kafir tidak mengucapkan salam.

Keutamaan yang kedua adalah: tentunya pahala-pahala kebaikan yang akan dilimpahkan kepada kita. pernah ada seseorang yang datang kepada Nabi dan mengucapkan      “Assalamu alaikum?” Beliau membalas salam orang tersebut, kemudian orang itu duduk. Nabi -shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda: “Sepuluh pahala.” Setelah itu ada orang lain yang datang dan mengucapkan salam, “Assalamu alaikum warahmatullah.” Beliau membalas salam orang tersebut, kemudian orang itu duduk, maka beliau bersabda: “Dua puluh pahala.” Setelah itu ada lagi orang yang datang dan mengucapakan salam, “Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh,” beliau membalas salam orang tersebut kemudian orang itu duduk. Beliau lalu bersabda: “Tiga puluh pahala.”  Hadits ini Shahih diriwayatkan oleh imam tirmidzi, abu daud, dan an’nasa’i.

pembaca yang dirahmati Allah, Berangkat dari hadits ini marilah kita bermuhasabah terhadap diri-diri kita, pernahkah kita dalam sehari melakukan 30 amal kebaikan..? atau bahkan yang kita lakukan malah 30 keburukan yang berujung dosa. Dengan ucapan salam yang lengkap, hanya butuh 2 – 3 detik saja kita mendapatkan 30 pahala kebaikan dari Allah, itu baru sekali salam. Bagaimana jika kita setiap bertemu dengan rekan kita, saudara kita atau orang yang berpapasan dengan kita, lalu kita ucapkan salam kepadanya, berapa banyak pahala kebaikan yang akan kita raih. Sungguh Allah maha pemurah.

Keutamaan yang ketiga adalah: ucapan salam akan menghilangkan unek-unek diantara kita, seumpama anda punya unek-unek kepada seseorang, anda menyimpan rasa tidak suka kepada orang itu, namun ketika anda bertemu dengan orang itu dan orang itu mengucapkan salam kepada anda seraya menjulurkan tangannya dan memberikan sedikit senyuman, lantas anda membalas salam tersebut dengan penuh keikhlasan, perhatikan apa yang terjadi setelah itu, rasa unek-unek itu akan hilang dengan izin Allah subhanahu wata’ala. Inilah tujuan nabi kita Muhammad shallallahu alaihi wasallam memerintahkan kita untuk menebarkan salam kepada sesama yakni menebarkan kasih sayang di antara kita, ukhuwah akan lebih terjaga, dan solidaritas akan tercapai insya Allah. Dalam riwayat imam muslim Rasulullah bersabda:

"Tidak akan masuk syurga engkau semua itu sehingga engkau semua beriman dan tidak akan dinamakan beriman engkau semua itu sehingga engkau semua saling cinta mencintai. Tidakkah engkau semua suka kalau saya menunjukkan kepadamu semua pada sesuatu yang jikalau engkau semua melakukannya tentu engkau semua akan saling cinta mencintai? Yaitu sebarkanlah salam antara sesamamu semua!" 

Keutamaan yang keempat adalah: ucapan salam merupakan kalimat yang wajib untuk di ucapkan ketika kita merampungkan shalat, belum dikatakan selesai shalat seseorang sebelum ia mengucapkan salam. Tentu kita semua tahu bahwa shalat itu dimulai dengan takbir dan di kahiri dengan salam.

Itulah beberapa keutamaan salam yang dapat saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Untuk lebih jelasnya silahkan merujuk kepada kitab-kitab para kibarul ulama seperti shahih muslim dan yang lainnya. Adapun adab atau tata cara salam yang perlu kita ketahui dan mungkin diantara kita ada yang belum tahu bagaimana adab salam.

Yang pertama: lebih disukai menjawab salam dengan yang lebih baik, jika ada yang mengucapkan assalamu alaikum, maka kita jawab wa’alaikumus salam warahmatullah, namun jika orang itu mengucapkan salam sampai kalimat warahmatullah maka kita jawab salam itu sampai kalimat wabarakatuh, bagaimana jika orang itu mengucapkan salam secara lengkap maka kita jawab dengan lengkap pula. Karena menjawab salam merupakan kewajiban bagi kita yang mana jika kita tidak menjawabnya kita berdosa, Rasulullah bersabda:

Ada lima kewajiban bagi seorang muslim terhadap saudaranya yang muslim: menjawab salam, mendoakan orang yang bersin, memenuhi undangan, menjenguk orang sakit dan mengiring jenazah. (hadits Shahih diriwayatkan  imam Muslim No.4022)

Yang kedua: tidak boleh memberi salam kepada orang kafir atau non muslim namun jika orang kafir itu memberi salam maka kita wajib menjawabnya. Ingat,, memberi salam kepada orang kafir haram hukumnya namun menjawab salamnya wajib hukumnya. Lantas bagaimana cara menjawab salam orang yang tidak fasih dalam pengucapannya baik itu muslim terlebih orang kafir.. karena kita diwajibkan menjawab salam..? Rasulullah telah mengajarkan kita dari mulai tauhid sampai adab buang hajat, maka barang tentu cara menjawab salam yang tidak fasih, nabipun sudah mengajarkannya namun permasalahannya tidak semua orang tahu masalah seperti ini. Cara menjawabnya adalah cukup dengan mengucapkan wa’alaikum, mana dalilnya…? Dalilnya adalah sebuah hadits yang diriwayatkan oleh imam muslim dalam shahihnya no. 4024 dari sahabat anas bin malik dimana Rasulullah bersabda:

Apabila Ahli Kitab ( maksudnya orang kafir ) mengucapkan salam kepadamu, maka jawablah: Wa`alaikum.

Ada sebuah kisah menarik, pernah ada sekelompok orang yahudi meminta izin bertemu dengan Rasulullah, setelah mereka bertemu maka mereka mengucapkan “ assaamu alaikum “ namun ucapan itu bermaksud ejekan kepada Nabi, kalau kita pelankan, kalimat itu adalah ass saa muu alaikum, ada satu huruf yang hilang disitu yakni huruf lam alif, yang betul adalah assalaamu alaikum yang artinya keselamatan untuk kalian, namun orang yahudi itu mengucapkannya dengan kalimat assamu alaikum yang artinya kematian untuk kalian atau dalam bahasa sehari-hari kita adalah  “mampus ente “, begitu mendengar ucapan orang yahudi itu, sontak aisyah keluar dan marah seraya mengucapkan “Bal `alaikumus saam" (sebaliknya semoga kalianlah yang mendapatkan kematian). Dalam riwayat yang lain dengan tambahan “ walaknatukum “ ( dan laknat Allah untuk kalian ), mendengar ucapan aisyah Nabi menegur aisyah dengan mengatakan: “ sesungguhnya Allah menyukai keramahan dalam segala hal.” Mendengar Nabi mengatakan itu Aisyah sedikit Marah kepada Nabi dengan mengatakan:  apakah engkau tidak mendengar apa yang diucapkan mereka..? ”, mendengar ucapan itu Nabi pun balik mengatakan dengan penuh ketegasan: “ wahai aisyah apakah kau tidak mendengar ucapanku” seketika itu aisyah diam tanda takut kepada suaminya yang tidak lain adalah Rasulullah, dan Rasulullah berkata lagi kepada aisyah: “ sesungguhnya aku telah menjawab “ WA’ALAIKUM “ ( dan kamu juga ). Kisah ini shahih terdapat dalam kitab shahih muslim dalam hadits no. 4027.

Sebuah pelajaran penting bagi kita, dan mengingatkan kita akan kecerdasan Nabi dalam menjawab ejekan orang yahudi dimana orang yahudi mengatakan “ matilah engkau “ maka Nabi membalas “ dan kamu juga “.
Namun pertanyaannya bagaimana jika orang kafir itu memberi salam dengan ucapan yang tepat atau fasih..? karena sudah banyak orang kafir yang bisa mengucapkan salam dengan fasih. Para ulama berbeda pendapat dalam masalah ini, ada yang mengatakan “ tetap dijawab dengan wa’alaikum “ karena jawaban tersebut mencakup semuanya, jika tidak fasih misalkan “ assamu alaikum “  yang artinya matilah engkau, maka dijawab wa’alaikum yang artinya dan kamu juga, namun jika fasih, assalamu alaikum yang artinya keselamatan untukmu, maka tetap jawabannya wa’alaikum yang artinya dan kamu juga artinya dan kamu juga selamat. Namun pendapat yang paling Rojih adalah menjawab dengan salam seperti biasanya atau dengan yang lebih baik, misalkan orang kafir itu mengucapkan assalamu’alaikum maka kita jawab wa’alaikumus salam warahmatullah, dan seterusnya. Dan pendapat ini disepakati oleh ibnul qoyyim al-jauziyyah, beliau mengatakan: “ jika orang kafir mengucapkan salam dengan fasih maka kita diperbolehkan menjawabnya dengan yang setimpal atau dengan yang lebih baik, boleh jadi jawaban salam kita menjadi pintu hidayah untuk orang kafir itu karena salam adalah do’a “

Yang ketiga adalah: hendaknya yang minoritas mengucapkan salam terlebih dahulu kepada yang mayoritas, dalilnya adalah:
Rasulullah bersabda: 

Seorang pengendara hendaknya mengucapkan salam kepada pejalan kaki dan pejalan kaki mengucapkan salam kepada orang yang duduk dan jamaah yang beranggota lebih sedikit mengucapkan salam kepada jamaah yang beranggota lebih banyak. (HR. Muslim No.4019 dari jalan abu hurairoh)

Dan yang terakhir adalah: tidak boleh hanya mengatakan “ alaikas salam “ walaupun artinya sama yaitu untuk keselamatan, karena hal seperti ini dilarang oleh Nabi, dalilnya adalah:

Dari Abu Jurat al-Hujaimi Rodiyallahu anhu, berkata: "Saya mendatangi Rasulullah shallallahu alaihi wasallam lalu saya berkata: '"Alaikas- salam ya Rasulullah." Beliau shallallahu alaihi wasallam lalu bersabda: "Janganlah mengucapkan 'Alaikas- salam sebab sesungguhnya, 'Alaikas- salam itu adalah cara penghormatan kepada orang-orang yang sudah mati." Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Tirmidzi dan Tirmidzi mengatakan bahwa ini adalah hadits hasan shahih.


Saya kira cukup sampai disini pembahasan ini, kurang lebihnya saya mohon ma’af, jika ada kata-kata yang kurang berkenan mohon dibukakan pintu ma’af yang sebesar-besarnya, kesalahan itu datang dari saya pribadi dan dari syaithan sedangkan kebenaran datangnya dari Allah, saya bukanlah seorang alim, ustadzah atau seorang pakar, saya hanya hamba Allah yang lemah yang ingin mengajak kepada kebajikan. Akhirul kalam
سُبْحٓنٓكٓ اللّهُ وٓبِحٓمْدِكٓ أٓشْهٓدُ أن لا إِِله إلا أٓنْتٓ, وٓسْتٓغْفِرُكٓ وأتُوبُ إِلٓيه
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jika komentar berbau sara dan provokasi, kami akan menghapusnya