MENGAPA
ROKOK DIHARAMKAN…? ( BAG 2 )
BUKTI BURUKNYA
ROKOK DARI SISI KEDOKTERAN
Merokok meningkatkan risiko
keseluruhan kematian sebesar 70% dibandingkan kepada bukan perokok, dan perokok
meninggal 5-8 tahun lebih awal dibandingkan bukan perokok. Merokok adalah
satu-satunya faktor lingkungan terpenting yang turut memberikan kontribusi
terhadap kematian dini di Amerika dan Inggris. Tembakau mengandung nikotin,
yang diabsorbsi melalui mukosa mulut masuk ke dalam aliran darah. Kecanduan
terjadi akibat penggunaan yang terus menerus. Tembakau meningkatkan risiko
kanker mulut dan menyebabkan kerusakan gusi.
Inhalasi asap rokok menyebabkan efek
toksik (racun) pada saluran napas atas dan paru; kerusakan pada organ jauh
(jauh dari sumber masuknya asap rokok) terjadi melalui absorbsi zat toksik ke
dalam aliran darah atau ekskresinya di dalam urin.
Merokok secara langsung berimplikasi
sebagai penyakit bronkitis kronis dan emfisema (merupakan penyakit paru
obstruktif kronis). Merokok merupakan kontributor penting pada penyakit kanker
paru, terutama karsinoma skuamosa dan karsinoma sel kecil yang tidak
terdiferensiasi.
Merokok secara statistik juga
berkaitan dengan insidensi beberapa kanker lain, khususnya kandung kemih,
rongga mulut, laring, dan oesophagus. Merokok juga merupakan faktor risiko
utama berkembangnya penyakit vaskuler aterosklerotik, yang dapat menyebabkan
penyakit jantung iskemik dan penyakit serebrovaskuler (seperti stroke).
Farmakologi dari rokok :
1.
kandungan aktif : nikotin
(C10H14N2).
2.
zat adiktif : nikotin.
3.
dosis per inhalasi : 50-150 μg.
4.
dosis per sigaret : 1-2 mg.
5.
dosis letal : 50 mg.
6.
absorpsi : dari paru saat itu juga,
lewat bucal lebih lambat.
7.
waktu paruh : kadar menurun cepat,
memerlukan dosis baru tiap 30-40 menit pada adiksi. Oleh karena itu, orang yang
kecanduan akan terus menginginkan rokok begitu rokok habis.
8.
zat toksik lain : sejumlah
karsinogen.
Penyakit-penyakit yang insidensi dan
keparahannya meningkat pada perokok :
1.
Kanker Paru (10 X)
2.
Penyakit paru obstruktif kronis
(10X).
3.
Penyakit aterosklerotik (2X).
4.
Ulkus peptikum kronis (2-3 X).
5.
Kanker rongga mulut dan lidah (5X).
6.
Kanker laring dan faring (5X).
7.
Kanker kandung kemih (5X).
8.
Kanker esofagus (5X)
(diambil dari buku Ringkasan
Patologi Anatomi karya Parakrama Chandrasoma, MD, MRCP (UK) dari Associate
Professor of Patology University of Southern California Los Angeles dan Clive
R. Taylor, MD, Dphil, FRCPath seorang professor dan kepala bagian patologi
University of Southern California Los Angeles)
Begitu banyak penyakit yang penyebab
awalnya adalah merokok, apakah yang seperti ini masih dianggap tidak berbahaya.
Masih bernapas lega kah Saudara membacanya? Itu belum seberapa, berikut akan
saya uraikan masing-masing dari penyakit tersebut terkait dengan rokok.
1. Kanker Paru
Kanker paru sekarang ini telah
menjadi penyebab utama kematian akibat kanker pada laki-laki maupun perempuan.
Peningkatan ini diyakini berkaitan dengan makin tingginya kebiasaan merokok
yang sebenarnya dapat dihindari. Merokok berperan 85% dari seluruh kasus
daripada faktor-faktor lainnya. Banyak bukti statistik yang menunjukannya. Tiga
penelitian prosprektif yang melibatkan hampir 200.000 laki-laki berusia 50-69
tahun yang diteliti selama 44 bulan menyatakan bahwa angka kematian akibat
kanker paru per 100.000 orang adalah 3,4 diantara laki-laki yang tidak merokok,
59,3 diantara mereka yang merokok 10-20 batang sehari, dan 217,3 diantara
mereka merokok 40 batang atau lebih dalam sehari (Price dan Wilson, 2006).
Beberapa penelitian telah menunjukan
bahwa pada orang-orang yang tidak merokok, tetapi mengisap asap dari orang
lain, risiko mendapatkan kanker paru meningkat dua kali. Kematian akibat kanker
paru juga dikaitkan dengan polusi udara, tetapi pengaruhnya kecil bila
dibandingkan dengan merokok. Beberapa penelitian juga menunjukan bahwa perokok
yang makanannya rendah vitamin A memiliki risiko yang lebih besar untuk
terjadinya kanker paru (Price dan Wilson, 2006).
Asap rokok mangandung banyak
karsinogen, diantara yang terpenting adalah tar. Walaupun zat tersebut
merupakan karsinogen kerja langsung pada kulit, zat tersebut bertindak sebagai
prokarsinogen untuk menimbulkan kanker paru dan kandung kemih. Tar yang
terhirup, diubah di hati menjadi epoksid oleh enzim mikrosom, yaitu
hidroksilase hidrokarbon aril. Epoksid ini merupakan senyawa aktif yang
bergabung dengan guanin di dalam DNA, yang menimbulkan transformasi neoplastik
(mengakibatkan kanker). Perokok yang menderita kanker paru terlihat mempunyai
kadar hidroksilase hidrokarbon aril yang lebih tinggi dalam jumlah bermakna dibanding
bukan perokok atau perokok yang tidak menderita kanker. Risiko timbulnya kanker
bervariasi pada berbagai penilitian, tetapi sekitar 10 kali lebih tinggi pada
seseorang yang merokok sebungkus dalam sehari selama 10 tahun dibanding bukan
perokok. Jika seorang perokok berhenti merokok, risiko ini turun hampir
mendekati bukan perokok setelah sekitar 10 tahun tanpa rokok (Chandrasoma dan
Taylor, 2006).
2. Penyakit Paru Obstruktif Kronis
Penyakit paru obstruktif kronis
(PPOK) adalah sekelompok penyakit paru yang berlangsung lama dan ditandai oleh
peningkatan resistensi terhadap aliran udara. PPOK terdiri dari bronkitis
kronis dan emfisema. Diperkirakan 16,2 juta orang Amerika menderita bronkitis
kronis dan emfisema atau keduanya, yang menyebabkan 112.584 kematian pada tahun
1998. Insiden PPOK meningkat 450% sejak tahun 1950 dan sekarang merupakan
penyebab kematian terbanyak ke-4. Salah satu penyebab PPOK adalah rokok. Orang
yang merokok akan mengalami gangguan dalam pembersihan paru. Paru yang tidak
bersih akan menyebabkan radang, radang tersebut akan menyumbat jalan napas.
Karena sedikitnya udara yang masuk akibat sumbatan timbulah hipoventilasi, dan
akhirnya terjadilah penyakit bronkitis kronis. Selain itu obstruksi (sumbatan)
akan merusak alveolar dan dinding bronkial, yang menyebabkan saluran napas
kolaps, akhirnya terjadilah bronkitis (Price dan Wilson, 2006).
Merokok juga bertindak sebagai
iritan lokal, menyebabkan hipertrofi kelenjar mukus bronkial, peningkatan
jumlah sel mukus, hipersekresi mukus, dan peningkatan jumlah netrofil. Kejadian
ini meningkatkan kerentanan terhadap infeksi bakteri. Merokok secara langsung
mendorong pelepasan elastase dari netrofil, suatu enzim proteolitik yang akan
merusak elastisitas alveolus, sehingga cenderung mengakibatkan emfisema
(Chandrasoma dan Taylor, 2006).
3. Penyakit Aterosklerotik
Aterosklerosis adalah penyakit yang
melibatkan aorta, cabang-cabangnya yang besar dan arteri berukuran sedang,
seperti arteri yang menyuplai darah ke bagian-bagian extermitas, otak, jantung,
dan organ dalam utama. Bila menyerang otak dapat menyebabkan stroke, bila
menyerang jantung mengakibatkan penyakit jantung, dll.. Lebih dari 4 juta orang
Amerika secara klinis terbukti menderita aterosklerosis, 1,25 juta serangan
jantung dan 500.000 stroke setiap tahun. Lebih dari 800.000 serangan ini
bersifat fatal, dan merupakan 40% dari seluruh kematian di Amerika, statistik
serupa juga berlaku di Eropa Barat, sedikit lebih rendah di negara berkembang
(Chandrasoma dan Taylor, 2006; price dan Wilson,2006).
Merokok dapat merangsang proses
aterosklerosis karena efek langsung terhadap dinding arteri. Karbon monoksida
(CO) dapat menyebabkan hipoksia jaringan arteri, nikotin menyebabkan mobilisasi
katekolamin yang dapat menambahkan reaksi trombosit dan menyebabkan kerusakan
pada dinding arteri, sedang glikoprotein tembakau dapat menimbulkan reaksi
hipersensitif dinding arteri (Kusmana dan Hanafi, 2003).
4. Gastropati Erosif Akut
Adalah penyakit lambung dengan ciri
mukosa mengalami hipereremi difus, dengan ulkus dan erosi permukaan yang banyak
dan kecil. Merokok dapat menghambat sintesis prostaglandin dan cenderung
menyebabkan ulserasi.
Bagaimana perasaan Saudara
sekarang?? Begitu banyak penyakit yang dapat disebabkan oleh rokok. Masihkah
Saudara mau menghisap benda yang dapat menyebabkan kesehatan Saudara terancam.
Begitu besarkah hawa napsu Saudara sehingga membutakan hati dan pikiran untuk
dapat melihat yang lebih baik untuk kehidupan. Atau mungkin otak Saudara sudah
tumpul karena ditutupi oleh asap rokok. Saya sama sekali tidak mau melarang
siapa pun, dan saya sangat menghargai Saudara. Saya hanya mau mengajak siapa
pun yang mau berpikir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
jika komentar berbau sara dan provokasi, kami akan menghapusnya